6/04/2010

Spongebob and Me.


Once my roommate said that I became a Spongebob's maniac.

Oh ya, saya memang seorang maniak Spongebob. Well, maybe.
Kecintaan saya terhadap kartun Spongebob dimulai sejak lama dan berlanjut jadi kemaniakan untuk mengoleksi barang-barang Spongebob. Sampai hari ini saya sudah punya sekitar 15 barang spongebob. Hmmm, kayaknya lebih deh. Hehe.

Temen-temen saya sering banget cuma geleng-geleng kepala tiap kali saya pamer barang-barang Spongebob milik saya. Atau mengerutkan dahi membayangkan niat saya menjadikan Spongebob sebagai tema pernikahan saya. Atau mengelus dada tiap kali saya mengutarakan niat saya untuk menamai anak saya dengan selipan nama Bob. Misalnya Arya Bob Satria. Atau Bobita Elfrida.
Mungkin temen-temen saya heran kali yaaa, kenapa saya segitunya sama Spongebob. Saya juga bingung kenapa. Alasan klisenya sih karena emang ceritanya lucu, saya nonton setiap sore setiap saya pulang ke rumah, bahkan saya punya dvdnya segala. Alasan lainnya, bentuknya lucu dan ngegemesiiin, apalagi Patrick. Tapi baru aja saya terpikir, unconciously, bukan cuma itu alasan saya mencintai kartun ini.

I realize another reasons why do I love this character that much:
1. I envy Spongebob because he live his life more than I live mine. Spongebob digambarkan di setiap cerita sangat menikmati hidupnya, mulai dari menikmati pekerjaannya di Krusty Krab, menikmati rumahnya di sebelah rumah squidward, atau menikmati mengejar ubur-ubur bersama patrick.
2. I envy Spongebob because he knows what he want. At least he knows he wants to be chef at Krusty Krab forever. I'm 21 and yet still don't know what I want.
3. I envy Spongebob because he doesn't care what people said about him. Walaupun Squidward selalu marah dan benci pada Spongebob, Spongebob selalu percaya Squidward menganggapnya teman baik. Well, that's because Spongebob isn't smart enough, but still I envy him. I wish sometimes that I'm that stupid so that I'll screw what other people said about me.
4. I envy Spongebob's friendship with Patrick also. I had best friend for 11 years, tapi susaaaaaaahhh banget ketemu temen saya itu, karena kita beda kampus dan sama-sama sibuk. Apalagi sahabat saya itu tinggal di asrama, jadinya emang susah banget ketemu. And I think we're not that close anymore. Emotionally. Sometimes I feel so lonely even when I'm surrounded by people. Atau saya kadang pengen cerita dan tidak menemukan orang yang tepat untuk sekedar bercerita. And I end up feel so lonely. So yes, I envy Spongebob and Patrick's friendship like hell.

The bottom line is: I ENVY HIS LIFE.
I wish someday, sometime, I could live my life fully. Have fun in it, and get travelling to many places I'd never seen before. Or doing stupid things just to know how it feels. Or makes so many mistakes then learn from it without worrying my family's opinion. Or make friend with someone and having fun together everytime we could, so I never end up feel so lonely.

Or as simple as sit and look up the sky, thinking. And enjoying every moments of it.

*so my dear friends, tidak perlu mengelus dada lagi kalo saya bilang saya mau menamai anak saya dengan selipan nama Bob, please consider my reasons, I just want my children have a happy life like Spongebob's life, better than my life. :)

3 komentar:

  1. bagguuuuusss,tp jangan selalu merasa sendirian yah sayang,kan ada aku. huheehe.

    BalasHapus
  2. awwww irenoo..
    filosofis sekali hihihi aku jadi terpana.
    (sebenernya terpana sih karena gw baru sadar bahwa lo bisa berpikir sedemikian dalamnya untuk sebuah kartun yang lo sukain.. hehe no, i'm kidding.)
    bagusssss ren filosofi sponebobnya hihi

    BalasHapus
  3. @cahya: thanks sayaang, kisskiss :)
    @astrinda: hahaha thanks astrinda sayangs, itu gue juga baru tiba2 kepikiran aja nda hehe.

    BalasHapus